Geographical Information System (GIS)
(Dilengkapi Praktik Menggunakan Acr View GIS)
1. Definisi GIS
Geographical Information System (GIS) atau sistem informasi
geografis merupakan komputer yang berbasis pada system informasi yang digunakan
untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi.
GIS memiliki empat (4) komponen dalam menangani data yang bereferensi
geografis, yaitu masukan, keluaran, menajemen (menyimpan dan memanggil data)
dan analisis dan manupulasi data.
2.
Aplikasi dalam Program Kesehatan
Menurut Keith, C. Clarke dkk (1996) SIG saat ini merupakan komponen yang
inovatif dan penting dalam proyek kesehatan masyarakat dan epidemiologi. Sistem
Informasi Geografis sangat sesuai untuk mempelajari hubungan antara lokasi,
lingkungan dan penyakit maupun hasil cakupan pelayanan kesehatan karena kemampuannya
menampilkan data spasial.
Pendapat diatas didukung oleh Alexander Cole (2000) yang menyatakan bahwa
SIG memberikan banyak manfaat dalam kesehatan. SIG dapat menyediakan hasil
analisa data epidemiologi dengan baik, menyajikan trends, ketergantungan dan
saling keterkaitan yang akan sulit apabila ditampilkan dalam bentuk tabel.
Selain itu, SIG menyajikan gambaran permasalahan kesehatan dalam hubungannya
dengan sumber daya dan populasi target sehingga memudahkan bagi para pengambil
kebijakan.untuk mengambil keputusan.
Lebih jauh Cole, dengan SIG sumber daya kesehatan masyarakat, penyakit
tertentudan permasalahan kesehatan lainnya dapat dipetakan dalam bentuk
hubungannya dengan lingkungan, serta infrastruktur kesehatan dan sosial.
Informasi tersebut apabila di petakan secara bersama-sama dapat menjadi alat
yang sangat berguna untuk monitoring dan manajemen kebijakan penyakit dan
program kesehatan masyarakat lainnya. Dengan SIG, pengambil kebijakan dapat
melihat populasi berada, dimana sumber daya kesehatan tersedia, dimana
kebutuhan akan pelayanan kesehatan berada, dan dimana menjangkau sumber daya
kesehatan.
3.
Praktek Penggunaan GIS
Pencarian titik koordinat di 5 (lima) tempat, hasil
penentuannya yaitu:
No
|
Nama
|
D
|
M
|
S
|
Lintang
|
D
|
M
|
S
|
Bujur
|
Keterangan
|
1
|
248
|
7
|
20
|
53
|
-7,3481
|
110
|
29
|
30
|
110,4917
|
G.
Pelatihan
|
2
|
249
|
7
|
20
|
51
|
-7,3475
|
110
|
29
|
27
|
110,4908
|
Mushala
|
3
|
250
|
7
|
20
|
50
|
-7,3471
|
110
|
29
|
26,4
|
110,4907
|
Pos
Satpam
|
4
|
251
|
7
|
20
|
52
|
-7,3478
|
110
|
29
|
26
|
110,4906
|
L.
Terpadu
|
5
|
252
|
7
|
20
|
49
|
-7,3469
|
110
|
29
|
31
|
110,4919
|
L. Uji
Kaji
|
Keterangan:
Lintang =
(D+(M/60)+(S/3600))x-1
Bujur =
(D+(M/60)+(S/3600))x1
Pada pemprosesan, data yang
perlu ditampilkan, yaitu:
No
|
Nama
|
Lintang
|
Bujur
|
Keterangan
|
1
|
248
|
-7,34806
|
110,49167
|
G.
Pelatihan
|
2
|
249
|
-7,34750
|
110,49083
|
Mushala
|
3
|
250
|
-7,34711
|
110,49067
|
Pos
Satpam
|
4
|
251
|
-7,34778
|
110,49056
|
L.
Terpadu
|
5
|
252
|
-7,34694
|
110,49194
|
L. Uji
Kaji
|
4.
Pelatihan GIS
a. Memulai menggunakan GIS pada arcview
1) Create a new
project, pilih with a new project à
ok
2) Add data à pilih yes
3) Add theme, pilih
tempat menyimpan file pemetaan, misalnya “d” , lalu pilih master pemetaan à lalu distric 2 kali à
klik ada 33 à ok
4) View 1 à diklik
b. Memberi nama dan warna untuk setiap kabupaten/kota
1) Klik theme
2) Klik edit legend à
3) Legend types,
pilih unique value
4) Values file,
pilih kab (kabupaten)
5) Klik apply
c. Menetukan keterangan status penyakit setiap kabupaten
1) Klik open theme
table
2) Klik table, pilih
start editing
3) Klik edit, pilih
add field à memberikan nama, misal “status”
4) Klik gambar edit,
lalu status penyakit setiap kabupatenya dapat diketik
5) Klik theme
6) Klik edit legend
7) Legend types,
pilih unique value
8) Values file,
pilih status
9) Klik apply
d. Menyamakan warna setiap wilayah/kabupaten dalam peta
1) Klik theme
2) Klik edit legend
3) Legend types,
pilih unique value
4) Values file,
pilih “kabupaten”
5) Klik salah satu
wilayah lalu tekan shift secara bersamaan hingga akhir wilayah
6) Masih menekan
shift klik salah satu wilayah, muncul fill palette
7) Klik yang
bergambar sapu, pilih foreground
8) Tentuksn warna
yang diinginkan à klik apply
e. Menentukan satu titik untuk di GIS
1) Klik open theme
table
2) Klik select,
pilih salah satu wilayah, misal “kotamadia salatiga”
3) Pada view 1,
wilayah kotamadia salatiga akan berbeda warna
4) Untuk pembesaran,
pilih zoom in dan klikkan pada wilayah salatiga
f. Pemetaan wilayah perkecamatan di kotamadia salatiga
(wilayah terpilih)
1) Klik view
2) Klik add theme
3) Pilih petajateng,
pilih subdistrictbydistrict (klik 2x)
4) Pilih kode 3373
5) Klik ok
6) View 1, centang
3373.shp
g. Pemetaan wilayah desa pada kecamatan di kotamadia
salatiga (wilayah terpilih)
1) Klik view
2) Klik add theme
3) Pilih petajateng,
pilih villagebydistrict (klik 2x)
4) Pilih kode 3373
5) Klik ok
6) View 1, centang
3373.shp
h. Memberikan nama untuk view desa atau view kecamatan
1) Klik theme
2) Klik properties
3) Theme name, ketik
nama, missal “desa” untuk desa dan “kecamatan” untuk kecamatan à klik ok
i.
Membuat batas wilayah
desa pada kecamatan
1) View kecamatan
ditarik ke atas (dibawahnya view desa)
2) Klik view
kecamatan, muncul legend editor,
3) Legend type,
pilih single simbol
4) Pilih symbol
(klik 2x)
5) Pilih kotak garis
(dalamnya kosong)
6) Klik gambar sapu
7) Color pilih
outline
8) Tentukan warna
yang diinginkan
9) Klik apply
j.
Menentukan titik
koordinat
1) Pada untitled,
pilih tables
2) Klik tables, klik
add
3) Pilih tempat
menyimpan entry data sebelumnya
4) Klik ok
5) Select, pilih
salah satu titik
6) Klik view
7) Klik add event
theme
8) Table, pilih nama
file yang sesuai
9) X field, pilih
bujur
10) Y field, pilih lintang
11) klik ok
12) view, centang file yang baru dimasukkan
13) untuk lebih jelas dalam melihat titik koordinat, lakukan
perbesaran dengan zoom in
k. membuat kategori kasus
1) klik pada desa
2) pilih table, klik
start editing
3) klik edit, pilih
add field, tentukan nama, missal “kasus”
4) ketik jumlah
kasus tiap desa
5) klik theme
6) klik convert to
shapefile
7) tentukan tempat
penyimpanan, pilih nama à ok
l.
Membuat klasifikasi
untuk legenda
1) Klik theme
2) Klik edit legenda
3) Legend type, pilih “graduated color”
4) Pada classification field, pilih “kasus”
5) Klik classify, klik 3 à
ok
m. Memunculkan gambar peta sebelum dieksport
1) Klik layout, pilih new
2) Pada layout, tentukan page setup dan page sizenya
3) Pada view frame, buat kotak pada layout
4) Pilih properties,à
view 1 à ok
n. Mengedit legenda
1) Klik view frame à
lagend frame
2) Pilih graphies
3) Pilih simplify à
klik di kata/legenda yang akan diedit
4) Jika semua telah diedit, lalu semuanya diblock, pilih
graphies dan pilih group
o. Memunculkan skala pada layout
1) Klik scale frame, lalu muncul kotak “scale bar
properties”
2) Klik view frame à
status dbd
3) Pada style, pilih 1:1000
4) Pada units, pilih “kilometers” à ok
p. Memunculkan arah angin pada layout
1) Klik north arrow à
lalu muncul kotak “north arrow manager”
2) Tentukan bentukan mata angin yang diinginkan dengan cara
mengklik gambar tersebut
3) Klik ok
q. Memunculkan chart
1) Klik chart, lalu muncul “new chart”
2) Pada pick a table, pilih “desa”
3) Pada field, klik kasus à ok
r. Memunculkan nama chart
1) Pilih chart
2) Properties, ada label series using, lalu pilih nama yang
kita butuhkan à ok
s. Untuk mengeksport file
1) Klik file
2) Klik eksport
3) Pilih tempat untuk menyimpan, misalkan “d”
4) Pada list type of type, pilih jpeg
5) Pada file name, ketik nama yang kita ingin simpan
6) Klik ok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar