Cari Blog Ini

Senin, 02 Desember 2013

Cara Mudah Melakukan Geographical Information System (GIS)

Geographical Information System (GIS)

(Dilengkapi Praktik Menggunakan Acr View GIS)

1.    Definisi GIS
Geographical Information System (GIS) atau sistem informasi geografis merupakan komputer yang berbasis pada system informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. GIS memiliki empat (4) komponen dalam menangani data yang bereferensi geografis, yaitu masukan, keluaran, menajemen (menyimpan dan memanggil data) dan analisis dan manupulasi data.

2.    Aplikasi dalam Program Kesehatan
Menurut Keith, C. Clarke dkk (1996) SIG saat ini merupakan komponen yang inovatif dan penting dalam proyek kesehatan masyarakat dan epidemiologi. Sistem Informasi Geografis sangat sesuai untuk mempelajari hubungan antara lokasi, lingkungan dan penyakit maupun hasil cakupan pelayanan kesehatan karena kemampuannya menampilkan data spasial.
Pendapat diatas didukung oleh Alexander Cole (2000) yang menyatakan bahwa SIG memberikan banyak manfaat dalam kesehatan. SIG dapat menyediakan hasil analisa data epidemiologi dengan baik, menyajikan trends, ketergantungan dan saling keterkaitan yang akan sulit apabila ditampilkan dalam bentuk tabel. Selain itu, SIG menyajikan gambaran permasalahan kesehatan dalam hubungannya dengan sumber daya dan populasi target sehingga memudahkan bagi para pengambil kebijakan.untuk mengambil keputusan.
Lebih jauh Cole, dengan SIG sumber daya kesehatan masyarakat, penyakit tertentudan permasalahan kesehatan lainnya dapat dipetakan dalam bentuk hubungannya dengan lingkungan, serta infrastruktur kesehatan dan sosial. Informasi tersebut apabila di petakan secara bersama-sama dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk monitoring dan manajemen kebijakan penyakit dan program kesehatan masyarakat lainnya. Dengan SIG, pengambil kebijakan dapat melihat populasi berada, dimana sumber daya kesehatan tersedia, dimana kebutuhan akan pelayanan kesehatan berada, dan dimana menjangkau sumber daya kesehatan.

3.    Praktek Penggunaan GIS
            Pencarian titik koordinat di 5 (lima) tempat, hasil penentuannya yaitu:


No
Nama
D
M
S
Lintang
D
M
S
Bujur
Keterangan
1
248
7
20
53
-7,3481
110
29
30
110,4917
G. Pelatihan
2
249
7
20
51
-7,3475
110
29
27
110,4908
Mushala
3
250
7
20
50
-7,3471
110
29
26,4
110,4907
Pos Satpam
4
251
7
20
52
-7,3478
110
29
26
110,4906
L. Terpadu
5
252
7
20
49
-7,3469
110
29
31
110,4919
L. Uji Kaji

Keterangan:
Lintang = (D+(M/60)+(S/3600))x-1
Bujur = (D+(M/60)+(S/3600))x1

Pada pemprosesan, data yang perlu ditampilkan, yaitu:
No
Nama
Lintang
Bujur
Keterangan
1
248
-7,34806
110,49167
G. Pelatihan
2
249
-7,34750
110,49083
Mushala
3
250
-7,34711
110,49067
Pos Satpam
4
251
-7,34778
110,49056
L. Terpadu
5
252
-7,34694
110,49194
L. Uji Kaji

4.    Pelatihan GIS
a.      Memulai menggunakan GIS pada arcview
1)       Create a new project, pilih with a new project à ok
2)       Add data à pilih yes
3)       Add theme, pilih tempat menyimpan file pemetaan, misalnya “d” , lalu pilih master pemetaan à lalu distric 2 kali à klik ada 33 à ok
4)       View 1 à diklik
b.      Memberi nama dan warna untuk setiap kabupaten/kota
1)    Klik theme
2)    Klik edit legend à
3)    Legend types, pilih unique value
4)    Values file, pilih kab (kabupaten)
5)    Klik apply
c.      Menetukan keterangan status penyakit setiap kabupaten
1)       Klik open theme table
2)       Klik table, pilih start editing
3)       Klik edit, pilih add field à memberikan nama, misal “status”
4)       Klik gambar edit, lalu status penyakit setiap kabupatenya dapat diketik
5)       Klik theme
6)       Klik edit legend
7)       Legend types, pilih unique value
8)       Values file, pilih status
9)       Klik apply
d.      Menyamakan warna setiap wilayah/kabupaten dalam peta
1)     Klik theme
2)     Klik edit legend
3)     Legend types, pilih unique value
4)     Values file, pilih “kabupaten”
5)     Klik salah satu wilayah lalu tekan shift secara bersamaan hingga akhir wilayah
6)     Masih menekan shift klik salah satu wilayah, muncul fill palette
7)     Klik yang bergambar sapu, pilih foreground
8)     Tentuksn warna yang diinginkan à klik apply
e.      Menentukan satu titik untuk di GIS
1)     Klik open theme table
2)     Klik select, pilih salah satu wilayah, misal “kotamadia salatiga”
3)     Pada view 1, wilayah kotamadia salatiga akan berbeda warna
4)     Untuk pembesaran, pilih zoom in dan klikkan pada wilayah salatiga
f.       Pemetaan wilayah perkecamatan di kotamadia salatiga (wilayah terpilih)
1)    Klik view
2)    Klik add theme
3)    Pilih petajateng, pilih subdistrictbydistrict (klik 2x)
4)    Pilih kode 3373
5)    Klik ok
6)    View 1, centang 3373.shp
g.      Pemetaan wilayah desa pada kecamatan di kotamadia salatiga (wilayah terpilih)
1)    Klik view
2)    Klik add theme
3)    Pilih petajateng, pilih villagebydistrict (klik 2x)
4)    Pilih kode 3373
5)    Klik ok
6)    View 1, centang 3373.shp
h.      Memberikan nama untuk view desa atau view kecamatan
1)       Klik theme
2)       Klik properties
3)       Theme name, ketik nama, missal “desa” untuk desa dan “kecamatan” untuk kecamatan à klik ok
i.        Membuat batas wilayah desa pada kecamatan
1)       View kecamatan ditarik ke atas (dibawahnya view desa)
2)       Klik view kecamatan, muncul legend editor,
3)       Legend type, pilih single simbol
4)       Pilih symbol (klik 2x)
5)       Pilih kotak garis (dalamnya kosong)
6)       Klik gambar sapu
7)       Color pilih outline
8)       Tentukan warna yang diinginkan
9)       Klik apply
j.        Menentukan titik koordinat
1)    Pada untitled, pilih tables
2)    Klik tables, klik add
3)    Pilih tempat menyimpan entry data sebelumnya
4)    Klik ok
5)    Select, pilih salah satu titik
6)    Klik view
7)    Klik add event theme
8)    Table, pilih nama file yang sesuai
9)    X field, pilih bujur
10)   Y field, pilih lintang
11)   klik ok
12)   view, centang file yang baru dimasukkan
13)   untuk lebih jelas dalam melihat titik koordinat, lakukan perbesaran dengan zoom in
k.      membuat kategori kasus
1)       klik pada desa
2)       pilih table, klik start editing
3)       klik edit, pilih add field, tentukan nama, missal “kasus”
4)       ketik jumlah kasus tiap desa
5)       klik theme
6)       klik convert to shapefile
7)       tentukan tempat penyimpanan, pilih nama à ok
l.        Membuat klasifikasi untuk legenda
1)       Klik theme
2)     Klik edit legenda
3)     Legend type, pilih “graduated color”
4)     Pada classification field, pilih “kasus”
5)     Klik classify, klik 3 à ok
m.    Memunculkan gambar peta sebelum dieksport
1)     Klik layout, pilih new
2)     Pada layout, tentukan page setup dan page sizenya
3)     Pada view frame, buat kotak pada layout
4)     Pilih properties,à view 1 à ok
n.      Mengedit legenda
1)     Klik view frame à lagend frame
2)     Pilih graphies
3)     Pilih simplify à klik di kata/legenda yang akan diedit
4)     Jika semua telah diedit, lalu semuanya diblock, pilih graphies dan pilih group
o.      Memunculkan skala pada layout
1)     Klik scale frame, lalu muncul kotak “scale bar properties”
2)     Klik view frame à status dbd
3)     Pada style, pilih 1:1000
4)     Pada units, pilih “kilometers” à ok
p.      Memunculkan arah angin pada layout
1)     Klik north arrow à lalu muncul kotak “north arrow manager”
2)  Tentukan bentukan mata angin yang diinginkan dengan cara mengklik gambar tersebut
3)     Klik ok
q.      Memunculkan chart
1)     Klik chart, lalu muncul “new chart”
2)     Pada pick a table, pilih “desa”
3)     Pada field, klik kasus à ok
r.       Memunculkan nama chart
1)     Pilih chart
2)     Properties, ada label series using, lalu pilih nama yang kita butuhkan à ok
s.      Untuk mengeksport file
1)     Klik file
2)     Klik eksport
3)     Pilih tempat untuk menyimpan, misalkan “d”
4)     Pada list type of type, pilih jpeg
5)     Pada file name, ketik nama yang kita ingin simpan

6)     Klik ok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar